Menentukan Teori dan Jenis Sumber Penelitian



Menentukan Teori Penelitian yang Akan Diteliti

Dalam karya tulis ilmiah, terutama bagi siswa sekolah dasar, menentukan teori penelitian adalah salah satu langkah penting. Teori memberikan landasan ilmiah yang membantu menjelaskan fenomena atau masalah yang sedang diteliti. Teori dapat bersumber dari buku pelajaran, jurnal, artikel dari internet, atau sumber lainnya yang relevan.

Apa Itu Teori dalam Penelitian?

Teori adalah sekumpulan konsep dan prinsip yang menjelaskan hubungan antara variabel atau faktor dalam sebuah fenomena. Dalam penelitian, teori digunakan untuk memberikan dasar pemikiran yang kuat, merumuskan hipotesis, dan mengarahkan penelitian agar hasil yang diperoleh dapat dijelaskan secara ilmiah.

Berikut adalah penjelasan mengenai cara menentukan teori yang sesuai dan memilih sumber literatur untuk penelitian:

1. Menentukan Teori yang Sesuai dengan Topik Penelitian

Menentukan teori yang tepat merupakan langkah awal dalam menyusun Tinjauan Pustaka. Teori yang dipilih harus relevan dengan topik dan mampu menjadi dasar dalam membangun argumen serta mendukung analisis yang dilakukan dalam penelitian. Pemilihan teori ini akan memengaruhi cara pandang peneliti dalam menelaah masalah penelitian, serta membantu dalam merumuskan hipotesis (jika ada) atau mengarahkan kajian terhadap variabel penelitian.

Langkah-Langkah dalam Menentukan Teori yang Sesuai:

1. Identifikasi Topik dan Variabel Penelitian: Pahami dengan jelas topik yang akan dibahas serta variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian. Identifikasi elemen penting dalam penelitian, misalnya subjek, konteks, dan aspek spesifik yang ingin dijelaskan atau dikaji.

2. Pilih Teori yang Relevan dengan Setiap Variabel atau Topik Utama: Setiap variabel atau aspek utama dalam penelitian biasanya memiliki teori yang dapat digunakan sebagai acuan. Misalnya, jika topik penelitian membahas tentang pemanfaatan media sosial dalam pemasaran, maka teori pemasaran digital dan teori komunikasi akan relevan untuk mendukung penelitian ini.

3. Cari Teori yang Sering Digunakan dalam Penelitian Sejenis: Dengan meneliti karya ilmiah yang membahas topik serupa, peneliti dapat melihat teori-teori apa saja yang telah digunakan dan terbukti relevan dalam penelitian terdahulu. Ini juga membantu memastikan bahwa teori yang digunakan up-to-date dan dapat diterapkan dalam penelitian.

4. Analisis Teori yang Dipilih dan Kaitkan dengan Penelitian Anda: Setelah menentukan teori yang sesuai, uraikan teori tersebut secara lengkap dalam Tinjauan Pustaka. Jelaskan pengertian, komponen utama, dan prinsip yang terkandung dalam teori. Kaitkan teori ini dengan variabel atau konteks penelitian untuk menunjukkan relevansinya.

 

2. Menentukan Sumber Literatur atau Referensi Penelitian

Literatur atau referensi yang digunakan dalam Tinjauan Pustaka harus bersumber dari literatur yang kredibel dan relevan dengan topik penelitian. Sumber literatur yang baik dapat berupa buku teks, jurnal ilmiah, artikel penelitian, tesis, atau disertasi yang telah melalui proses review atau penerbitan resmi. Penggunaan literatur yang tepat akan memperkuat dasar teori dan hasil analisis dalam penelitian.

Langkah-Langkah dalam Memilih Sumber Literatur yang Kredibel:

1. Gunakan Sumber dari Buku atau Jurnal yang Terakreditasi: Literatur dari buku teks dan jurnal ilmiah yang terakreditasi adalah sumber yang kredibel. Peneliti sebaiknya menggunakan jurnal internasional atau nasional yang bereputasi dan menerbitkan artikel dengan kajian ilmiah yang telah diuji.

2. Cari Referensi yang Terbaru: Pilih referensi yang tidak lebih dari 5–10 tahun terakhir, kecuali jika teori atau konsep yang digunakan bersifat klasik dan masih relevan. Sumber yang terbaru cenderung lebih relevan dengan kondisi saat ini dan perkembangan ilmu pengetahuan.

3. Manfaatkan Basis Data Akademik: Untuk mendapatkan sumber yang kredibel, peneliti dapat menggunakan database akademik seperti Google Scholar, ResearchGate, JSTOR, ScienceDirect, atau ProQuest. Situs-situs ini menyediakan jurnal dan artikel ilmiah dari berbagai disiplin ilmu.

4. Periksa Kredibilitas Penulis dan Penerbit: Pastikan bahwa penulis referensi memiliki latar belakang akademis atau profesional yang memadai dalam bidang penelitian. Jika referensi berasal dari artikel daring, pastikan bahwa situs tersebut merupakan situs yang diakui secara akademis.

5. Catat Sumber Secara Sistematis dan Tulis Daftar Pustaka: Agar referensi mudah diakses kembali, catat setiap sumber yang digunakan beserta informasi lengkapnya (nama penulis, tahun terbit, judul, dan sebagainya). Susun daftar pustaka sesuai dengan format penulisan ilmiah yang digunakan, misalnya APA atau IEEE.

 

Contoh Landasan Teori

1. Teori Media Sosial

Media sosial telah menjadi platform penting dalam komunikasi dan pemasaran digital karena kemampuannya menjangkau audiens yang luas dengan interaksi langsung. Menurut Kaplan dan Haenlein (2010), media sosial didefinisikan sebagai kelompok aplikasi berbasis internet yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat oleh pengguna, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Platform ini memberikan kemudahan dalam berbagi informasi dan berkomunikasi dengan orang lain tanpa batas geografis, sehingga memiliki potensi yang besar dalam pemasaran (Kaplan & Haenlein, 2010).

2. Teori Pemasaran Digital

Pemasaran digital merujuk pada praktik memasarkan produk atau layanan dengan menggunakan media digital seperti website, email, media sosial, dan mesin pencari. Chaffey dan Ellis-Chadwick (2020) menjelaskan bahwa pemasaran digital memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen secara lebih personal dan interaktif dibandingkan dengan media pemasaran tradisional. Melalui pemasaran digital, perusahaan dapat menyusun strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pelanggan, misalnya dengan memanfaatkan data perilaku konsumen di media sosial untuk menargetkan iklan yang lebih tepat (Chaffey & Ellis-Chadwick, 2020).

3. Pengaruh Media Sosial terhadap Minat Beli

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa interaksi dan konten di media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Sebagai contoh, studi yang dilakukan oleh Laroche, Habibi, dan Richard (2013) dalam Journal of Business Research menyimpulkan bahwa media sosial dapat meningkatkan minat beli melalui interaksi yang memungkinkan konsumen untuk berkomunikasi dengan merek dan membentuk kepercayaan. Menurut mereka, aspek sosial dan hubungan yang tercipta di media sosial menciptakan kesan positif terhadap merek yang kemudian memengaruhi keputusan pembelian (Laroche, Habibi, & Richard, 2013).

 

Penulisan Referensi dari Buku dan Jurnal

Buku:
Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2020). Digital marketing: Strategy, implementation and practice (7th ed.). Harlow: Pearson Education Limited.

Jurnal:
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), 59-68.
Laroche, M., Habibi, M. R., & Richard, M. O. (2013). To be or not to be in social media: How brand loyalty is affected by social media? Journal of Business Research, 66(8), 1436-1443.

Website:
https://www.lspr.ac.id/apa-itu-digital-marketing/. (Diakses, 10 Oktober 2024)

 

 

 

No comments:

Post a Comment